APAKAH ERTI
"KUFR" DAN ISLAM ITU?
Kufr
adalah penolakan seseorang untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, dan
Islam adalah kepatuhan kepada Allah semata-mata, serta
penolakan atas semua sistem, hukum dan peintah-perintah yang bertentangan
dengan petunjuk-petunjuk yang diterima dari Allah.
"... Barangsiapa yang memutuskan tidak menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang yang kafir".(Surah Al-Ma'idah: Ay at 44).
Bagi setiap hal
yang seperti ini, suatu ketentuan untuk membuat keputusan telah digariskan dalam
Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, sedangkan cara-cara selain dari
itu adalah cara-cara yang ditentukan oleh kemahuan diri sendiri, adat
kebiasaan nenek-moyang atau aturan-aturan yang dibuat oleh manusia.
Nah, apabila seseorang mengenepikan
cara-cara yang telah digariskan Allah, maka sesungguhnya ia telah mengikuti
jalan kufr. Dan apabila ia selama hidupnya menempuh cara-cara kufr dalam melakukan
segala sesuatu, maka ia adalah seorang kafir.
Pendeknya,
nisbah kekufuran seseorang adalah menurut sejauh mana ia telah membangkang
terhadap hukum Allah.
"Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahawa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebahagian kita menjadikansebahagian yang lain sebagai tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahawa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah." (Surah Ali 'Imran: Ayat 64).
"Maka apakah meraka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadaNyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan". (Surah Ali 'Imran: Ayat 83).
agama yang sebenarnya
adalah kepatuhan dan penyerahan kepada Allah. Menyembah Allah tidak
hanya bererti bersujud di hadapanNya lima kali sehari, tetapi sebenarnya
bererti melaksanakan perintah-perintahNya di setiap saat, siang dan malam. Anda
harus menghindari semua yang telah dilarangNya dan mengerjakan apa yang telah
diperintahkanNya.
TIGA JALAN MENUJU KESESATAN
TIGA JALAN MENUJU KESESATAN
1. Mengikuti kemahuan
sendiri.
"... Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang rnengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ". (Surah Al-Qasas: Ayat 50).
dorongan-dorongan hawa-nafsunya
sendiri. Pendeknya, ia akan menempuh segala macamcara untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, tanpa mempedulikan samada Allah melarang cara-cara
tersebut.
"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, atau apakah kamu mengira bahawa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (Surah Al-Furqan: Ayat 43—44).
2. Mengikuti nenek-moyang
tanpa berfikir.
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah', mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami'. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". (Surah Al-Baqarah: Ayat 170).
Allah Yang Maha
Kuasa mengatakan: "Kalian ikuti nonek-moyang kalian atau kalian laksanakan
perintah-perintah Kami. Pilih salah satu". Kerana kedua
hal ini, memang, tidak boleh berdampingan bersama-sama. Bila anda mahu menjadi
seorang Muslim, anda harus mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allah dan membuang
yang lain-lain.
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah’. Mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapa-bapa kami mengerjakannya’. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapa-bapa mereka) walaupunsyaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka) ? Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kukuh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan. Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kamilah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahuisegala isi hati”. (Surah Luqman: Ayat 21—23).
3. Kepatuhan kepada selain
Allah
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah ..." (Surah Al-An'am: Ayat 116).
manusia hanya boleh tetap
berada di jalan yang benar, bila ia mempercayakan diri 100% kepada satu Tuhan.
No comments:
Post a Comment